Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka – Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peran penting dalam membentuk akhlak dan moral siswa. Oleh karena itu, memahami materi PAI pada kelas 7 BAB 9 Semester 1 menjadi hal yang wajib dilakukan. Namun, seringkali siswa kesulitan memahami materi PAI yang cukup kompleks.
Oleh karena itu, kami hadir untuk membantu memudahkan siswa memahami materi PAI dengan memberikan rangkuman materi PAI Kelas 7 BAB 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka yang lengkap dan jelas. Melalui artikel ini, siswa dapat memahami materi PAI dengan lebih baik dan mudah, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Dalam rangkuman materi PAI Kelas 7 BAB 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka, kami akan membahas tentang beberapa topik penting BAB 10 tentang “Rukhsah: Kemudahan dari Allah Swt dalam Beribadah Kepada-Nya”.
Kami akan memberikan penjelasan singkat dan jelas, serta contoh-contoh yang mudah dipahami sehingga siswa dapat mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, kami juga akan memberikan tips dan trik agar siswa dapat mengingat materi dengan mudah, sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan dengan lancar dan benar saat ujian.
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 1 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap dan terbaru
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
Kami yakin, rangkuman materi PAI Kelas 7 BAB 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka ini akan membantu siswa memahami dan menguasai materi PAI dengan baik.
Tanpa perlu khawatir lagi akan kesulitan memahami materi, siswa dapat fokus belajar dan memahami materi dengan lebih baik lagi.Ayo, mulai belajar dan memahami materi PAI dengan lebih baik bersama kami!
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka
Rangkuman PAI Kelas 7 Bab 10
Andalusia: Kota Peradaban Islam di Barat (756-1031 M)
Bani Umayyah di Andalusia
Islam masuk di Andalusia pada tahun 92 H yang saat itu dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).
Mūsa’ bin Nusayr sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima Ṭāriq bin Ziyād pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini dan berhasil menaklukannya pada pada tahun 712 M.
Pada tanggal 15 Mei 756 M., ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl memproklamirkan berdirinya Imārah Umayyah II di Andalusia (Spanyol).
Penduduk Spanyol merasa bahagia dan memperoleh kemakmuran di bawah pemerintah Islam.
Umat kristiani menikmati kebebasannya dan tidak diganggu dalam melaksanakan ibadah dan kebiasaannya.
Golongan Yahudi benar-benar merasakan tertolong oleh kehadiran bangsa Arab ini.
Mereka menjadi merdeka dan aktif membantu bangsa Arab dalam memerintah Spanyol dan mengembalikan negeri ini ke tingkat budaya yang tinggi.
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan atau revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Abbas yang dibantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah.
Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun..
Seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama ‘Abd al- Rahmān lolos dari kepungan Bani Abbas dan sampai di Spanyol.
Disana dia berhasil menjadi seorang āmir dan penguasa Spanyol, sehingga dijuluki ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl yang artinya ”pendatang baru.”
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 5 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 6 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
Perkembangan Islam di Spanyol
Perkembangan Islam di Spanyol dapat dibagi enam periode, yaitu:
- Periode Pertama (711-755 M)
- Periode Kedua (755-912 M)
- Periode Ketiga (912-1013 M)
- Periode Keempat (1013-1086 M)
- Periode Kelima ( 1086-1248 M)
- Periode Keenam (1248-1492)
Pada periode pertama, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Pada periode kedua, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar āmir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
Pada periode ketiga, Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah.
Pada periode keempat, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-Ṭawāif.
Pada periode kelima, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murabiṭūn dan Muwaḥidūn.
Pada periode keenam, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Aḥmar.
Kejayaan Islam di Andalusia
Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu.
Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik.
Untuk bidang ilmu pengetahuan seperti pada bidang:
- filsafat
- seni
- sastra
- agama
- sains
Untuk pembangunan fisik seperti:
- pembangunan kota
- pembangunan istana
- pembangunan masjid
- pembangunan pemukiman
- pembangunan taman-taman
Pembangunan yang megah terdapat pada:
- kota al-Zahrā
- masjid Cordova
- Istana Ja’fariyah di Saragosa
- masjid Sevilla
- tembok Toledo
- istana al-Ma’mūn
- istana al- Hamrā di Granada
Cordova dibangun dan diperindah dengan jembatan yang dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota, taman-taman dan istana yang megah.
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol, disana ada Istana al-Hamrā yang indah dan megah.
Selain itu ada beberapa bangunan terkenal lainnya, seperti:
- menara Giralda
- Alcazar Sevilla
- Menara Emas Torre del Oro
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 7 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 8 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
Perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
Spanyol melahirkan para cendikiawan-cendikiawan muslim yang ahli dalam bidang masing-masing, seperti:
- Fikih : Ziyād ibn ‘Abd al-Raḥmān, Munzir ibn Sa’īd al-Balūti, Abu Bakr ibn al Qutiyyah, dan Ibn Ḥazm.
- Bahasa dan Sastra : Ibn Mālik, Abu ‘Ali al- Syiblī, Ibn Sayyidīn, Ibn ‘Abd al-Rābbih dll.
- Bidang Seni dan Musik : al-Hasan ibn Nāfî
- Bidang Filsafat : Ibn Bājah, ibn Tufail, Ibn Rusyd
- Bidang Sains : ‘Abbās ibn Farnās, Umm al-Hasan ibn Abi Ja’far
- Bidang Sejarah: Abu ‘Ubayd Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Bahri, Abu Hāmid Muhammad al-Mazīni, Ibn Khaldūn
Memetik Nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Andalusia
Apa saja nilai Islami yang dapat dipetik dari sejarah ini?
Berikut beberapa nilai yang dapat dipetik:
- Pengalaman positif dan negatif dalam sejarah dijadikan bahan untuk perbaikan dalam menjalani kehidupan dan membangun peradaban.
- Teori-teori sejarah kebudayaan Islam dapat dimanfaatkan dan diterapkan untuk mengatasi permasalahan hidup di masa kini dan masa yang akan datang.
- Mencintai dan bangga pada kebudayaan Islam masa lalu
- Kedewasaan dalam berfikir dapat ditumbuhkan
- Melibatkan diri dalam pemeliharan hasil peradaban
- Semangat mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan dapat ditumbuhkan
- Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi.
BACA JUGA : 🌟Rangkuman Materi PAI Kelas 7 BAB 9 Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap
Kesimpulan
Dengan memahami dan menguasai materi PAI Kelas 7 BAB 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka, siswa akan memiliki dasar yang kuat dalam memahami ajaran Islam. Selain itu, siswa juga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi Muslim yang taqwa dan berakhlak mulia.
Semoga rangkuman materi PAI yang kami berikan dapat membantu siswa mencapai tujuannya. Terima kasih sudah membaca.